Budidaya Tanaman Kangkung, Manfaat, Serta Aspek Sosial dan Ekonomi

Budidaya Tanaman Kangkung, Manfaat, Serta Aspek Sosial dan Ekonomi Tanaman kangkung
Budidaya Tanaman Kangkung, Manfaat, Serta Aspek Sosial dan Ekonomi Tanaman kangkung

Budidaya Tanaman Kangkung, Manfaat, Serta Aspek Sosial dan Ekonomi Tanaman kangkung

A. Aspek Sosial dan Ekonomi Tanaman kangkung

Hampir dapat dipastikan masyarakat Indonesia sudah mengenal tanaman kangkunng. Tanaman ini diduga berasal dari daerah tropis, terutama di kawasan Afrika dan Asia. Kapan tanaman kangkung masuk wilayah Indonesia? Belum ditemukn perincian data atau informasi yang pasti, tetapi penamaannya telah meluas di berbagai daerah di seluruh wilayah Nusaantara. Pada tahun 1985 terdapat luas area penanaman kangkung nasional 41.953 hektar, tetapi pada tahun-tahun berikutnya cenderung menurun, yaitu hanya 32.445 hektar (th 1988), dan 20.578 hektar(th 1990). Hasil rata-rata kangkung nasional masih rendah, yaitu baru mencapai 2,389 ton/hektar (th 1985), 4,616 ton/hektar (th 1988), dan 7,660 ton/hektar (th 1990).

Rendahnya hasil rata-rata kangkung di Indonesia antara lain disebabkan oleh pola pengembangan usaha tani yang masih bersifat sampingan (sambilan). Jenis kangkung air umumnya ditanam dalam skala kecil-kecilan dillahan sawah yang kurang menguntungkan, kolam-kolam, sungai, atau rawa yang airnya tenang dan tempat yang berair. Adapun kangkung darat banyak ditanam di lahan-lahan pekarangan, di atas tumpuukan-tumpukan sampah, dan sebagaian kecil ditanam dengan sungguh-sungguh di lahan kering.

Dengan melihat nilai (aspek) sosial dan ekonomi kangkung sesungguhnya amat menarik sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan yang mengarah pada agrobisnis. Dewasan ini kebutuhan sayuran daun, seperti kangkung, cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesasdaran masyarakat akan pentingnya gizi dan naiknya pendapatan masyarakat rata-rata per kapita. Hal ini memberi isyarat bahwa selain peningkatan produk sayuran kangkung masih banyak tantangan dalam mengimbangi kebutuhan jiga mutu hasil yang baik menjadi tuntutan pasar(konsumen).

Produksi sayuran kangkung telah menjadi mata dagangan sehari-hari di berbagai tempat (pasar) dengan tingkat harga yang dapat dijangkau oleh berbagai  kalangan masyarakat. Harga sayuran kangkung masih dapat dikatakan murah, tetapi jika dibudidayakan dengan sungguh-sungguh dan memandang kearah agrobisnis akan memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para petani. Kelebihan kangkung adalah karena tanaman ini memiliki daya penyesuaian yang luas terhadap berbagai keadaan lingkungan tumbuh, mudah dalm pemeliharaan, dan relatif murah dalam penyediaan biaya usaha taninya. Selain itu, pemungutan hasil (panen) kangkung dapat dilakukan secara rutin 10—15 hari sekali sehingga dengan pemasukan uang dari hasil panen secara terus-menerus ini dapat memperkuat(meningkatkan) kedudukan petani dalam memenuhi kewajiban dalam keuangan sehari-hari sehingga usaha taninya makin kuat.

Peluang pemasaran kangkung makin luas karena tidak hanya dapat dijual di pasaar-pasar lokal daerah, tetapi juga telah banyak di pesan oleh pasar kota—kota besar, seperti pasar swalayan. Dewasa ini produksi kangkung yang mutunya tinggi sesuai dengan permintaan pasar (konsumen) dapat menembus pasar-pasar tersebut, misalnya kangkung Ampenan asal Lombok (NTB)yang terkenal cirta rasanya yanag empuk telah dapat menembus pasar-pasar dikota Surabaya, hingga Jakarta. Pada keadaan pasar normal harga tiap ikat kangkung (150-250 gram) berkisar antara p. 120,00-Rp. 150,00, dan yang paling rendah Rp. 50,00. Khusus harga kangkung yang bermutu tinggi dipasar swalayan harga kangkung dapat mencapai antara Rp. 250,00-300,00 atau lebih per ikat.

Usaha meningkatkan jumlah dan mutu hasil kangkung tidak hanya memberikan nilai  tambah untuk peningkatan pendapatan ekonomi rumah tangga petani, tetapi juga sangat mendukung perluasan kesempata kerja dan wirausaha pertanian (agribisnis), dan penyediaan panggan bergizi bagi penduduk.
Sayuran kanggkung merupakan sumber gizi yang murah harganya dan mudah diperoleh. Kangkung gizi dalam sayuran kangkung dapat dilihat pada Tabel 1.

TABEL 1
KANDUNGAN GIZI DALAM TIAP 100 GRAM SAYURAN KANGKUNG

Sumber:
1. Food and Nutrition center Hand-Book no. 1 Manila (1964)
2. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1981)

Dengan menyebutkan potensi sosial dan ekonomi tanaman kangkung tersebut berperan besar dalam keanegarragamaan pangan bergizi dan sumber dan sumber  pendappatan bagi tatanan ekonomi rumah tangga petani dan negara, Pusat Peneliatan dan Pengembangan (Puslitbang) Holtikultura pada tahun 1989/1990-1993/1994 memprioritaskan penelitian dan pengembbangan tanaman ini sebagai mata perdagangan yang berpotensi (komoditas potensial). Beberapa jenis sayuran yang mendapat prioritas penelitian dan pengembangan oleh Puslitbang Hortikultura dapat disimak pada tabel 2.
TABEL 2
PRIORITAS PENELITIAN SAYURAN DAN
PENGEMBANGA TANAMAN SAYURAN DI PUSLITBANG HOLTIKULTURA PADA TAHUN 1989-1994
Sumber: Moh. Soedibyo, T. Dkk

Meskipun tanaman kangkung dikelompokan sebagai komoditas potensial dalam prioritas penelitan dan pengembangan di Puslitbang Holtikultura pada periode tahun 1989-1904, namun ternyata pengembangan di tingkat petani cukup pesat. Pada tahun 1991 tanaman kangkung telah dibudidayakan di 27 provinsi di Indonesia. Berda\sarkanhasil survei pertanian (BPS, 1991), luas areal penanaman kkangkung nasional mencapai 22.969 hektar atau menempati urutan ke- 14 dari 18 jenis tanaman komersial yang dihasilkandi Indonesia. Pada tahuntersebut produksi kangkung di Indonesia mencapai 81,479 ton atau rata-rata 35,47 kuintal per hektar.

Daerah yang menjadi produsen kangkung dewasa ini adalah Provinsi Jawa barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Daerah Istimewa Aceh, DKI jakarta, Sumatera Utara. Provinsi lainnya meskipun sudah mendapat perhatian cukup besar terhadap pengembangan budidaya tanaman kangkunag luas arealnya masih dibawah 10.000 hektar.

B. Kegunaan Tanaman Kangkung

Kegunaan tanaman kangkung yanag paling penting adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Berbagai jenis masakan yang menggunakan bahan baku kangkung, antara lain  gado-gado dan oseng-oseng. Kegunaan sayuran kangkung selain sumber vitamin A dan mineral serta unsur gizi lainnya yang berrguna bagi kesehatan tubuh, juga dapat berfungsi untuk menenangkan saraf dan berkhasiat sebagai obat tidur. Selain itu, tanaman kangkung juga mujarab untuk menjadikan bahan obat tradisional.

Seorang pakar kesehatan di Filipina yang bernama Herminia de Guzman Ladion mamasukkan kangkung dalam obat penyembuh ajaib, dan khasiat dari tanaman ini sebaggai penyembuhan penyakit sembelit, sembelit ini merupakam suatu proses pengeluaran sisa pencernaan yang berlangsung lambat atau sulit mengeras. Resep pengobatannya dengan  bahan dari tanaman kangkung cukup sederhana, yaitu dengan mengkonsumsi buah mangkuk daun kangkung rebus dengan makanan lainnya. Selain menyembuhkan penyakit sembelit tersebut, tanaman kangkung dapat juga dijadikan bagian menu bagi orang yang sedang diet. Dalam pustaka lain ditemukan bahwa akar kangkung berguna sebagai obat wasir.
BACA SELANJUTNYA : CARA, TIPS DAN LANGKAH KERJA BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG
Share on Google Plus

About Unknown

Terapi Ekonomi adalah Blog yang Menyajikan Seputar Perekonomian Rakyat Sederhana, Busines, Bisnis On Line Pertanian, Perikanan, Peternakan, Life Style, Tips dan dan info Menarik Lainnya

0 komentar:

Posting Komentar